Padang: Dari Kota Dagang ke Kota Intelektual
Main Article Content
Abstract
Kota Padang sebagai bekas kota maritim hanya menyisakan cerita sejarah. Dua pelabuhan kota ini, Teluk Bayur atau Emmahaven dan Muara tidak lagi sebesar masa-masa dulu. Bekas kota maritim terbesar di pantai barat Sumatera tengah mencari potensi untuk kembali bangkit di tengah puing-puing kebesaran masa lalunya. Namun diantara realitas historis yang dimilikinya di masa peralihan abad ke-20 lalu kota ini mampu bangkit menjadi kota intelektual yang diperhitungkan di tingkat nasional (Hindia Belanda). Masa itu modernitas menjadi ‘elan kebangkitan warga kota dan dimaksimalkan sebagai sebuah kesempatan meraih kemajuan melalui berbagai simbol-simbolnya. Kebangkitan tersebut juga memunculkan elite baru Minangkabau, tradisional terdidik dan ulama modernis. Keduanya merupakan model dan tipikal keberhasilan masyarakat yang berhasil melewati krisis ekonomi sekaligus krisis identitas.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Abdullah, Taufik. “Modernization in the Minangkabau World: West Sumatra in the Early Decades of the Twentieth Century.” In Culture and Politics in Indonesia, edited by Claire Holt. Ithaca-London, 1972.
———. “School and Politics: The Kaum Muda Movement in West Sumatra (1927-1933).” Phd Theses, Ithaca: Cornell University, 1971.
Adam, Ahmat. Suara Minangkabau: Sejarah dan Bibliografi Akhbar dan Majalah di Sumatera Barat. Kuala Lumpur, 2012.
Christine Dobbin. Gejolak Ekonomi, Kebangkitan Islam, Dan Gerakan Paderi: Minangkabau 1784-1847. Jakarta: Komunitas Bambu, 2008.
Deliar Noer. Gerakan Modern Islam Di Indonesia 1900-1942. Cetakan Kedua. Jakarta: LP3ES, 1982.
Freek Colombijn. Paco-Paco Kota Padang, Sejarah Sebuah Kota Di Indonesia Pada Abad Ke-20 Dan Penggunaan Ruang Kota. Yogyakarta: Ombak, 2006.
Graves, Elizabeth. Asal Usul Elite Minangkabau Modern: Respon Terhadap Kolonial Belanda Abad IXI/XX. Jakarta: YOI, 2007.
Hadler, Jeffrey. Sengketa Tiada Putus: Matriarkat, Reformisme Islam Dan Kolonialise Di Minangkabau. Jakarta: Freedom Institute, 2008.
Harahap, Parada. Dari Pantai Kepantai Perdjalanan Ke-Soematra. Weltevreden: Bintang Hindia, 1926.
Loeb, Edwan M. Sumatra: Its History and People. Viena: The Institute fur Volkerkunde, 1935.
Purwanto, Bambang. Gagalnya Historiografi Indonesia Sentris?! Yogyakarta: Ombak, 2006.
Rusli Amran. Padang Riwayatmu Dulu. Jakarta: CV Yasaguna, 1988.
Toeah, H Datuk. Tambo Alam Minangkabau. Bukittinggi: Pustaka Indonesia, 1989.